DUH.
bingung juga nih, tiba-tiba kaki berjalan sendiri ke warung kopi yang jaraknya cukup jauh dari rumah. ini sangat tidak biasa, karena dihari lain, jam yang sama, saya pasti masih bergulat oleh guling dan bantal yang penuh lelehan iler. apalagi malam sebelumnya saya menggunakan separuh waktu tidur untuk menikmati film shutter island.
sesampainya disana, saya belum menyadari, kenapa dan apa?
hingga saat lagu angsa dan serigala mengalun, saya pelan merasa, ternyata ada yang berdarah. walau tak kasat mata, sakitnya mengiang. semacam vertigo yang bertubi-tubi datang menyerang dengan ketukan ganjil. padahal lirik lagu ini sangat riang gembira. tidak percaya? silahkan tengok.
dan kulihat semua
masa depan di matamu
dan berjalanlah bersamaku
bersamaku..
cerebrum bergetar lalu saraf otak tarik menarik, mencari ingatan beberapa hari, minggu, bulan yang lalu. ah sepertinya memang ada yang salah dengan ini, situasi ini. perlahan yang pudar mulai menampakkan sesuatu, yang kabur pun mulai terbaca. sejenak kelihatan motif kaki ini berjalan ke warung kopi. mencari pelarian. saya memang gemar menjadikan film atau album nyeleneh sebagai pelarian atas sesuatu yang tidak berjalan seperti semestinya.
berada ditengah riuh hadirin yang lain memang menawarkan sesuatu yang berbeda, jari jemari pun malah dengan otomatis menari diatas keyboard laptop. tumben otak dan sepuluh jari ini sangat kooperatif. apa pengaruh kopi?
frontal, saya menyadari kehilangan sesuatu yang terkasih, di sisi yang terpuja. saya kehilangan keduanya dalam satu tepukan. pluk!
sepertinya film dan lagu lagu sendu tak akan membantu kali ini. saya membutuhkan teman.
maukah kamu?



- Follow Us on Twitter!
- "Join Us on Facebook!
- RSS
Contact